Progam Infaq

Sahabat, ini Pak Jajang, seorang guru SD di pelosok Sukabumi. Sekilas tubuhnya tampak bugar, namun ternyata kini Pak Jajang hanya bisa berjalan dengan satu kaki, dan harus dibantu dengan kruk sebagai penyangga badannya. Kaki kirinya qadarullah diamputasi akibat kecelakaan, namun keadaan ini tak menghentikan cita-citanya untuk menjadi seorang guru. Setiap hari, hampir 25 kilometer jarak yang harus ia tempuh untuk sampai ke sekolah. Bukan menggunakan motor roda tiga, namun motor roda dua yang sudah sangat tak layak dikendarai. Tak terhitung berapa kali ia terpeleset dan jatuh di jalan karena jalanan yang licin dan berbatu. Ia juga tak mampu menyeimbangkan motor karena kondisinya. Perjuangan Pak Jajang tak sepadan dengan gaji yang ia dapat. Hanya Rp 400.000 per bulan, dan ia harus mengirit karena seringkali tak cukup untuk 1 bulan. Meski demikian, Pak Jajang tidak pernah mengeluh sama sekali, hal ini bisa terlihat dari semangat beliau saat beliau mengajar anak didiknya, merekalah yang jadi kobar api semangat, muridnya amat sayang dengan belau, sehingga untuk urusan hapus papan tulis, Pa Jajang tak perlu susah payah menurunkan kakinya! “𝘽𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙮𝙖? 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙠. 𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙥𝙖𝙠?” ~Ujar Anak Murid pada Pa Jajang. Pa Jajang pun berjanji akan sepenuh hati dan jiwa menghantar murid-muridnya menuju masa depan yang cerah. “𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙚𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖. 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙠𝙚 𝙜𝙚𝙧𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙨𝙪𝙠𝙨𝙚𝙨𝙖𝙣..” ucap Pak Jajang sambil meneteskan air matanya! Sahabat, maukah kalian patungan untuk memberi apresiasi kepada Pak Jajang, sehingga Beliau bisa mewujudkan impian dan harapannya sebagai guru. Yuk! Berikan apresiasi dan dukungan Sahabat semua melalui halaman penggalangan ini. _____ 𝘋𝘪𝘴𝘤𝘭𝘢𝘪𝘮𝘦𝘳 : 𝘗𝘳𝘰𝘨𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘱𝘳𝘰𝘨𝘳𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘧𝘢𝘣𝘦𝘭 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘢𝘯 𝘠𝘢𝘺𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘈𝘮𝘢𝘯𝘢𝘩 𝘢𝘮𝘢𝘭 𝘭𝘦𝘴𝘵𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘰𝘭𝘢𝘣𝘰𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘱𝘰𝘳𝘮𝘪𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢𝘣𝘶𝘮𝘪.